2.7.11

Hotel dan Restaurant yang ada di Lembah Baliem Wamena

Seperti Kota-kota lainnya, Lembah Baliempun memiliki penginapan/Hotel yang tidak kalah jauh lengkapnya. Mulai dari penginapan yang paling murah hingga yang mahalpun ada disini. Selain itu Fasilitas lainnya seperti, Restaurant, Rumah Kos, Kontrakan , Warung makan, Lesehan, Warung Internet (Warnet) dan beberapa fasilitas penunjang lainnyapun ada. Adapun beberapa Penginapan/Hotel yang dapat anda jumpai jika berkunjung ke Kota Wamena, diantaranya;

Hotel & Restaurant MAS BUDI

Alamat: Gang Lumba-lumba, Phone. (0969).31214


Harga Kamar; Standard Rp. 290,000,- Superior Rp. 350,000,-Deluxe Rp. 410,000,-Executive Deluxe Rp.650,000,-

Fasilitas Penunjang : Restaurant, Intercom, Telephone, Breakfast, Hot & Cold Water shower ,TV with 27 Channels.

Baliem Pilamo Hotel

Alamat. Jl. Trikora Wamena, Phone. (0969.31043)/(0969.32359), Fax. (0969.31798)

Harga Kamar :

Economy Rp. 235,000,- Standard Rp. 380,000,-Superior Rp. 450,000,-Deluxe Rp. 605,000,-Grand Deluxe Rp. 680,000,-Business Rp. 755,000,-Executive Rp. 830,000,-Executive Suite Rp. 3,000,000,-

Fasilitas Penunjang : Intercom, Telephone, Breakfast, Hot & Cold Water shower , TV, Meeting Room

Hotel Rannu Jaya 1

Alamat : Jl. Trikora No. 109, Wamena. Papua.Telp. (0969. 31257)/(0969.32150), Fax. (0969.32150)

Harga Kamar :

Standard Rp. 280,000,-Deluxe Room Rp. 330,000,-Extra Bed Rp. 100,000,-

Fasilitas Penunjang : Telephone, Breakfast, Hot & Cold Water shower , TV

Hotel & Restaurant Nayak

Alamat : Jl. Gatot Subroto, N0. 63. Telp. (0969.31067)


Harga Kamar :

Standard Rp. 250,000,- Suite Room Rp. 350,000,-

Fasilitas Penunjang : Restaurant, Telephone, Breakfast, Hot & Cold Water shower , TV

Hotel Srikandi

Alamat: Jl. Irian No.16. Wamena

Harga Kamar :

Standard ;

1 Orang Rp. 200,000,- 2 Orang Rp. 250,000,-3 Orang Rp. 300,000,-Extra Bed Rp. 50,000,-

Fasilitas Penunjang : Telephone, & TV

Sumber Informasi (Data, Foto & Editing diambil dan dibuat Penulis pada bulan Mei 2011). Anda dapat Langsung Menghubungi No Telp/Alamat penginapan yang dimaksud Jika anda berminat mengunjunginya, wah..wah..wah..Nayaklak, Laukinyak....Welcome......( Created By; Vincent Kosay, July 2011)

11.4.11

Situasi dan Keadaan Lembah Baliem saat ini



Saat ini Kota Wamena sebagai Ibukota Kabupaten Jayawijaya yang terletak di Daerah Lembah Baliem dipimpin oleh Bpk Wempi Wetipo, S.Sos, M.Par (Bupati) dan Jhon Richard Banua (Wakil Bupati) untuk periode tahun 2008-2013. Sedangkan DPRD nya diketuai oleh Bpk. Simon Hilapok dgn Wakil Ketua I Agustina W. Haluk dan Wakil Ketua IInya Alexandria Morin untuk Periode 2009-2014.

Pemerintahan di Daerah inipun sudah berjalan sangat baik, walaupun ada beberapa hal yang belum nampak perkembangannya seperti Keadaan Ekonomi masyarakat lokal yang kurang mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Keadaan perekonomian dikuasai oleh para pendatang yang kebanyakan berasal dari daerah Sulawesi Utara (Makasar & Toraja), Sumatera (Padang) dan Jawa. Masyarakat Lokal yg ada akan anda jumpai berjualan diemperan pasar-pasar yg ada. Walaupun sudah banyak dana-dana Otonomi Khusus, Respek dan bantuan-bantuan lain yg diberikan pemerintah namun keadaan Masyarakat Lokalnya masih sangat memprihatinkan.

Satu-satunya transportasi ke kota ini yang hanya melalui transportasi udara, menyebabkan tingginya harga barang yang ada. Untuk itu, Bagi anda yang baru meginjakan kaki di Kota Wamena hendaknya memiliki pesiapan keuangan yang cukup selama anda berada di sini. Jika anda ingin menetap di Kota Wamena biaya Kos-kosan /kontrakan yang ada di Kota inipun cukup besar mulai dari 400-600rb perbulan untuk kos2an dan 3-5 jutaan pertahunnya.
Anda tidak pernah merasa kuatir berada di Lembah Baliem. Seperti Kota-kota lainnya fasilitas di Daerah ini pun sangat memdai seperti penginapan Hotel/Wisma/Losmen, rumah makan, shalon, supermarket dll, angkutan transportasinya juga sudah sangat memadai mulai dari Penyewaan Taksi, Angkot, Becak, Ojek bahkan Bis minipun ada di kota ini. Keamanan kota inipun sudah sangat baik, sejak adanya PERDA pelarangan Minuman Keras di Kota Wamena, orang mabuk yg berkeliaran seperti dikota-kota lainnya sudah jarang ditemukan dikota ini. Namun anda perlu berhati-hati dengan barang bawaan anda, Tingginya kebutuhan perekonomian di Daerah ini membuat kasus pencurian masih sangat besar di Kota ini.

Jika anda ingin bertamasya atau berlibur ke Daerah Lembah Baliem sebaiknya pada bulan Agustus dimana pada bulan ini sering diadakan festival perang-perangan dan karnaval budaya yang akan menampilkan Budaya-budaya lokal Daerah Lembah Baliem dan Daerah2 sekitarnya.

Welcome to Lembah Baliem..wah..wah...wah....
Created by: Vincent Kosay’99, April, 2011)

1.3.10

PESTA PERNIKAHAN MASYARAKAT SUKU DANI YANG MENDIAMI WILAYAH LEMBAH BALIEM


PESTA PERNIKAHAN MASYARAKAT SUKU DANI YANG MENDIAMI WILAYAH LEMBAH BALIEM
(sebuah cerita singkat untuk mengenal Pernikahan Adat yang dilakukan oleh Masyarakat Suku Dani yang mendiami daerah Lembah Baliem).

Pesta pernikahan di kenal dengan sebutan He Yerogo(Pernikahan masal)/Pesta Mawe. Pernikahan yang dilakukan oleh masyarakat Dani yang mendiami wilayah Lembah baliem ini dilakukan oleh beberapa pasangan pengantin secara bersamaan. Pada umumnya dalam pernikahan pihak Laki-laki(Pria) melamar ke pihak perempuan (Wanita), namun untuk pernikahan yang biasanya dilakukan oleh suku Dani, akan diawali dari pihak keluarga Wanita. Prosesi pernikahan akan dimulai bila pada suatu perkampungan yang telah disepakati untuk melakukan suatu pernikahan, hal ini akan dilihat dari jumlah anak gadis yang telah mencapai umur dewasa, biasanya 5-10 orang pengantin Wanita yang disiapkan.
Setelah para pengantin Wanita ini dimasukan dalam Hunila .Para pengantin wanita ini didudukan secara berjejeran dan dipakaikan noken oleh sanak saudaranya masing-masing.
Orang Tua/Kepala Suku yang berkuasa akan menanyakan kepada para pengantin nama calon pasangan Prianya. Namun biasanya para pengantin wanita ini akan diserahkan langsung oleh keluarga/ orang tua si mempelai Wanita kepada Kepala Suku/Orang yang dipandang berkuasa dan dihormati untuk dinikahi(pernikahan dilakukan secara pemaksaan tanpa adanya rasa suka/sayang).
Selanjutnya keluarga Wanita akan mengutus utusan dengan membawa Wam El kepada pihak laki-laki atau pengantin Pria yang telah disebutkan namanya oleh pengantin perempuan. BIla minangan pihak perempuan ini diterima oleh pihak laki-laki/Mempelai Pria maka mereka akan membalas mengirimkan wam el dengan menyiapkan etai/nyanyian tarian untuk menjemput dan menyambut kehadiran mempelai wanita.
Mas kawin yang digunakan berupa hewan peliharaan Babi, Noken dan ye , yang akan diserahkan sebelum/bersamaan/sesudah penjemputan mempelai wanita sesuai dengan kesepakatan kedua pihak mempelai Pria maupun Wanita. Jumlah banyaknya Mas kawin ditentukan oleh orang tua serta dari pihak om2(adik2 ibu mempelai perempuan). Peranan Om-om biasanya sangat dominan dalam penetuan mas kawin hingga pembagian mas kawin yang diterima.
Setelah semua prosesi dilakukan, Pihak mempelai Pria akan menjemput mempelai Wanita dengan diiringi tarian, dan lagu-lagu(etamei) yang dinyayikan sepanjang jalan hingga pada saat penjemputan. Pada saat pelepasan seluruh pengantin akan disejajarkan berdiri dihalaman/Silimo setelah itu pihak keluarga Wanita akan melepaskan anaknya dengan diiringi tangisan/De ene, untuk selanjutnya akandijemput dan dibawa mempelai pria dengan tarian dan nyanyian kegembiraan.

Istilah-Istilah :
Pesta Mawe : Pesta Mawe sendiri merupakan suatu inisiasi upacara tidak hanya untuk melakukan upacara pernikahan pengantin, namun dalam pesta Mawe ini sering dilakukan berbagai upacara adat seperti penghapusan tanah yang dilakukan sebagai tanda berduka pada saat sanak saudara meninggal dan juga pesta pembayaran utang-utang, pembayaran utang disini biasanya berupa pembayaran dalam bentuk pemotongan hewan ternak(Babi) untuk menganti/membayar sumbangan yang pernah diberikan pada saat upacara kematian, sehingga perayaan pesta mawe ini biasanya dapat dilaksanakan selama berminggu-minggu.
Hunila : Ruangan panjang tempat memasak/Dapur
Noken : Kantung yang terbuat dari kulit pohon yang dililit, digunakan untuk mengisi barang/makanan, juga untuk mengisi Bayi sebagai kain gendongan.
Wam El : Hewan(Babi) yang disembelih dan dimasak dengan cara bakar batu.
Ye : Sebuah batu pipih, merupakan batuan beku yang dihiasi ornament, sebagai sebuah benda suci yang disakralkan.
Silimo : merupakan halaman tengah sebuah perkampungan adat masyarakat Suku Dani.
De Ene : Ungkapan perasaan sedih dalam bentuk tangisan, yang keluar dalam bentuk syair/ratapan.

(Created By : Vincent Kosay, Feb,2010)
Sumber : Berdasarkan pengamatan langsung Penulis sejak kecil,pada saat menghadiri prosesi ini dan berdasarkan sumber-sumber informasi yang berasal dari kakek,Orang tua, dan Keluarga Penulis.

24.2.10

Foto Kepala -Kepala Suku Lembah Baliem






Tiga Tokoh Kepala Suku Yang Pernah Berkuasa sebagai Kepala Suku Besar yang Mendiami Wilayah Lembah Baliem Pada Tahun 1940-1960 an

Peradapan Manusia Suku Dani Yang Mendiami Wilayah Lembah Baliem

Pulau Papua Merupakan Pulau kedua terbesar di Dunia setelah P.Greenland yang terbentuk pada zaman Yura (180 Juta Tahun Yang lalu). Sedangkan Manusia telah hidup di Dunia \sejak zaman kuarter pada kala Pleistosen 2,5-3 Juta Tahun Yang Lalu (Manusia Purba) dan Holosen(0,1 Juta Tahun Yang Lalu/Manusia Modern). Namun Apakah Suku Dani yang mendiami wilayah lembah baliem ini telah ada sejak zaman ini? Tentunya hal ini tidak dapat dibuktikan tidak pernah ditemukannya fosil-fosil manusia purba di P.Papua.

Menurut para ahli sejarah awalnya pulau-pulau di Indonesia, Kepulauan pasifik hingga Australia hingga Papua merupakan pulau-pulau kosong yang tidak berpenghuni. Gelombang-gelombang penghuni pertama pulau-pulau ini berasal dari Dataran China dan Benua Afrika yang datang antara 30.000 sampai 40.000 Tahun yang lalu. Sedangkan Manusia yang menghuni pulau Papua baru ditemukan pada abad ke 19.

Bagaimana dengan Suku Dani yang mendiami daerah Lembah Baliem?

Peradapan Manusia Papua, Khususnya Suku Dani yang mendiami daerah lembah baliem merupakan peradapan Suku yang bisa dikatakan masih sangat baru.

Suku Dani yang mendiami daerah Lembah Baliem merupakan salah satu Suku Terbesar yang mendiami Wilayah Pegunungan Tengah Papua Selain Suku Dani Wilayah Pegunungan Tengah Papua didiami oleh suku, Ekari, Moni, Damal, Amugme dan beberapa sub suku lainnya.

Suku Dani yang mendiami wilayah lembah baliem dan sekitarnya diperkirakan merupakan suku yang berasal dari wilayah Timur Lembah Baliem atau di kenal dengan nama daerah yali (pada saat ini masuk dalam kabupaten Yalimo dan Kabupaten Yahokimo). Sehingga berdasarkan cerita rakyat yang sering dibicakan oleh orang tua2 bahwa nenek moyang suku dani berasal dari orang Yali.

Mitos menceritakan bahwa orang pertama/ manusia pertama suku Dani bernama Pumpa (Pria) dan Nali nali(Wanita) yang masuk ke Lembah Baliem dari arah timur melalui sebuah Goa. Ada beberapa sumber yang mengatakan Goa pertama tempat keluarnya manusia pertama ini berasal dari Goa Kali Huam (Daerah Siepkosy), ada pula yang mengatakan dari Goa di Daerah Pugima dan sebagian mengatakan bahwa keluarnya Manusia pertama suku dani ini berasal dari dari Pintu masuk angin di daerah Kurima.


Kurangnya penelitian agak menyulitkan diambilnya suatu keputusan asal usul suku Dani, keberadaan pulau papua sendiri baru ditemukan pada tahun 1511 oleh bangsa portugis dalam perjalananya mencari rempah-rempah. Sedangkan suku Dani sendiri baru ditemukan pada tahun 1954 oleh Lourentz pada saat melakukan ekspedisi ke G.Trikora.

Sampai dengan saat ini diperkirakan Suku Dani yang mendiami wilayah lembah baliem merupakan Generasi ke 5 Suku Dani, bila ditarik dari cerita-cerita peradapan Nenek Moyang Suku Dani.

Dengan Perkembangan Teknologi yang sangat pesat, dimana peradapan Suku Dani yang kala itu masih berada pada Zaman Batu dihadapkan pada peradapan Kehidupan modern, langsung melewati beberapa tahapan peradapan tentunya menjadi sebuah ancaman serius bagi Suku Dani dalam peradapan Suku yang semakin melupakan Budayanya ini. Wah…wah…wah….(Created By : Vincent Kosay’99)

(Sumber : Berdasarkan cerita-cerita rakyat dan dongeng2 yang disampaikan langsung kepada penulis, Thanks to; Tete Weakodek Kosay, Bapa Ade Agus Kosay, & Kaka Ipar Paul Elosak)

11.5.09

Geowisata Lembah Baliem Wamena

Bahasa Daerah Suku Dani Lembah Baliem

Bahasa Daerah Suku Dani yang mendiami Daerah Lembah Baliem menggunakan Bahasa-bahasa yang masuk dalam bahasa Papua dari filum Trans-New Guinea. Bahasa Daerah yang digunakanpun mempunyai perbedaan dialog dan pengucapan antar satu wilayah dengan wilayah Daerah lainnya walaupun masih berada dalam jangkauan jarak tempuh yang boleh dikatakan masih dekat.

Sketsa Peta Penyebaran Bahasa Dani di Daerah Lembah Baliem dan sekitarnya

Secara garis basar Bahasa dani dikenal dalam tiga bagian besar bahasa yaitu, bahasa dani lembah (Daerah sekitar kota Wamena/Kab.Jayawijaya), Bahasa Dani Barat (Daerah Bag Barat kota Wamena (Kab.Lany Jaya, Kab.Puncak Jaya, dan Kab Tolikara) serta Bahasa Dani Timur /Bahasa Yali (Kab Yahokimo dan Kab Yalimo).

Masyarakat Lokal di Daerah Lembah Baliem sendiri sebagian besar sudah dapat menggunakan bahasa Indonesia dgn dialek Wamena/Papua.

Beberapa Kosa Kata Bahasa sehari-hari Suku Dani yang mendiami Daerah Lembah Baliem Wamena

Ap= Pangilan buat Pria Dewasa

Dua = Pere

Ealak=Kecil

Eme =Sini

Empat = Perenen pere

Etai = Nyayian

He= Ibu sapaan buat wanita dewasa

Helekir=Batu

Hemulugar=Sedikit

Hipere=Ubi

Honai = Rumah Adat

Huna= Udang

Hunila= Dapur

I=Air

Isoak=alat minum yg terbuat dari Labu

Kog= Besar

Lani=Jalan

Lauk = Selamat (buat kaum Wanita)

Lima = Sikirak

Moh=Matahari/Panas matahari

Nait=Malas

Naosa =Mama

Nayak = Selamat (buat Kaum Lelaki)

Neruak = Sapaan salam buat Saudara Perempuan

Nopa = Kakek

Nopase =Bapa

0=Kayu

Pikon=Alat musik

Sabokogo = Semua

Satu = Opakiat

Sue =Barung

Tiga = Henagan

Wam= Babi

Yak= Pangilan buat Pria remaja/pemuda

Yeke= Anjing

Yekerek =Panggilan buat anak lelaki

(Created By : Vincent Kosay'99* April 2011)